STRATEGI PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG

STRATEGI TEKA-TEKI SILANG (TTS)

STRATEGI TEKA-TEKI SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Definisi Strategi Teka-Teki Silang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tidak secara definitif menjelaskan apa itu teka-teki. Teka-teki yang dipahami adalah permainan mengisi kolom-kolom yang kosong yang di awali pertanyaan-pertanyaan secara mendatar dan menurun.( Said, budimanjaya: 101)
Strategi teka teki silang menurut Rinaldi Munir (dalam Mursilah) merupakan suatu permainan dengan template yang berbentuk segiempat yang terdiri dari kotak-kotak yang berwarna hitam putih, serta di lengkapi 2 jalurya itu mendatar (kumpulan kotak yang berbentuk satu baris dan beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak satu kolom dan beberapa baris).

Strategi pembelajaran teka-teki silang merupakan permainan teka-teki yang digunakan sebagai strategi pembelajaran menyenangkan, tanpa mengghilangkan esensi belajar yang sedang berlangsung(Hisyam Zaini,dkk).

Teka-teki silang atau yang disebut Crossword puzzle adalah suatu permainan teka-teki silang atau sejenisnya yang berguna untuk mempelajari pola pikir, pemikiran logis, sistem pendekatan serta pemecahan masalah secara umum. Dan Teka-teki silang sendiri merupakan sebuah permainan yang cara mainnya yaitu mengisi ruang-ruang kosong yang berbentuk kotak dengan huruf-huruf sehingga membentuk sebuah kata yang sesuai dengan petunjuk.

Dapat disimpulkan bahwa Strategi pembelajaran teka-teki silang adalah salah satu metode pembelajaran aktif peserta didik yang melibatkan semua peserta didik untuk berpikir saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi teka-teki silang.

Strategi Teka-Teki Silang
Guru dapat menggunakan strategi ini untuk anak SD kelas rendah dan kelas tinggi untuk belajar menemukan suatu ide dalam kotak teka-teki menurun maupun mendatar yang sudah disediakan oleh guru serta mengukur tingkat kemampuan peserta didik. Dan dalam strategi ini menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus melibatkan siswa aktif dikelas dengan ide-ide mereka sendiri. Strategi pembelajaran ini melibatkan aktivitas kerjasama yang digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang benda atau menilai informasi. Gerak fisik yang ada di dalamnya dapat menggairahkan atau memotivasi peserta didik yang merasa jenuh dan penat.

Menggunakan teka-teki silang dalam pembelajaran memiliki dua konsekuensi. Pertama, guru dituntut kreatif dalam membuat model teka-teki silang (TTS) berikut pertanyaan-pertanyaan mendatar danmenurun agar saling terkoneksi antar satu jawaban, kedua siswa dituntut mengetahui banyak mengenai informasi materi yang menjadi fokus pertanyaan.

Hasil penelitian Charles Hall dari Albert Einstein College of Medicine, New York, menyebut aktivitas teka-teki silang mampu menguatkan ingatan alias sebagai obat antipikun. Teka-teki silang dapat digunakan untuk semua bidang studi dan sangat tepat jika model pembelajaran bersifat tematik integratif. Aktivitas mengerjakan teka-teki silang “memaksa” siswa untuk mengetahui dan mengingat-ingat perbendaharaan atau istilah-istilah pelajaran. Teka-teki silang sangat bagus untuk melatih pengetahuan umum seseorang.

Guru terlebihdahulu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kertas plano, penggaris, spidol/pulpen, buku paket, kemudian untuk membuat kotak teka-teki silang tersebut. Guru mendemonstarsikan permainan teka-teki silang tersebut, selanjutnya peserta didik ditugaskan untuk mengerjakannya dan peserta didik mencoba membuat sendiri.

Prosedur Penerapan Stategi Teka-TekiSilang
Sebelum menjelaskan tentang prosedur penerapan teka-teki silang, berikut langkah-langkah pembelajaran strategi teka-teki silang :

  1. Tulislah kata-kata kunci (clue), terminology atau nama-nama yang berhubungan dengan materi pelajaran yang telah anda berikan.
  2. Buatlah kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih (seperti dalam teka-teki silang). Hitamkan bagian yang tidak diperlukan.
  3. Buatlah pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pertanyaan-pertanyaan mengarah kepada kata-kata tersebut.
  4. Bagikan teka-teki silang ini kepada peserta didik. Bisa melalui individu maupun secara berkelompok.
  5. Batasi waktu pengerjaan.
  6. Beri hadiah kepada kelompok atau individu yang telah melengkapi teka-teki silang dengan lengkap dan benar.

Berikut prosedur penerapan strategi teka-teki silang yang dapat digunakan oleh guru :

  • Penggunaan teka-teki silang sebaiknya digunakan setelah materi di ajarkan/siswa sudah mempelajari materi.
  • List daftar pertanyaan-pertanyaan yang akan ditampilkan dalam teka-teki silang.
  • Buat jawaban dari semua pertanyaan untuk memudahkan menyusun susunan kotak teka-teki silang
  • Kategorisasikan pertanyaan dalam kelompok pertanyaan mendatar dan pertanyaan menurun, dimana jumalah pertanyaan menurun dan mendatar sama. (Contoh, 10 pertanyaan mendatar dan 10 pertanyaan menurun)
  • Koneksikan setiap jawaban-jawaban mendatar dan menurun.
  • Perhatikan jawaban mendatar dan jawaban menurun yang beririsan dan saling mengisi.
  • Agar lebih mudah, terlebih dahulu buatlah skema susunan kotak sejumlah pertanyaan mendatar dan menurun.
  • Mulailah memilih pertanyaan nomor satu sampai seterusnya (susunan nomor dimulai dari nomor terkecil sampai terbesar).
  • Membuat lembaran teka-teki dalam bentuk pertanyaan mendatar dan pertanyaan menurun.


PENGGUNAAN  STRATEGI  TEKA-TEKI  SILANG DALAM PEMBELAJARAN IPS

Materi Pokok
Kegiatan Ekonomi di Indonesia (materi terlampir)

Prosedur penggunaan strategi teka-teki silang yang dikaitkan dengan materi kegiatan ekonomi di Indonesia :

  1. Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan salam, melakukan apersepi dan membahas tujuan pembelajaran dengan pendekatan metode ceramah.
  2. Guru menyampaikan materi tentang kegiatan ekonomi di Indonesia
  3. Setelah menyampaikan materi pembelajaran yang akan dibahas, guru mempersiapkan kertas teka-teki silang
  4. Kemudian siswa dibagi menjadi 3-4 kelompok
  5. Guru memberikan kertas teka-teki silang kepada setiap kelompok
  6. Selanjutnya memberi arahan tentang cara mengisi teka-teki silang yang telah disediakan
  7. Siswa diberi kesempatan mengisi teka-teki silang dengan waktu tertentu
  8. Setelah selesai mengerjakan, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan langsung diadakan koreksi, sambil menyampaikan jawaban benar atas teka teki silang tersebut. Dalam hal ini, adanya proses tanya jawab antara siswa dan guru untuk memecahkan persoalan kesulitan siswa dalam proses mengisi teka-teki silang, serta memberikan penjelasan tentang hal-hal yang tidak dipahami siswa
  9. Guru memberikan nilai/skor kepada siswa dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor tertinggi.
  10. Desain strategi/model/metode apabila menggunakan media sebagai pendukung pembelajaran
  11. Kertas Teka-teki silang bergambar (tts terlampir)

Daftar Pustaka
Hermawan, Hendayani. 2015. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V. Bandung : Thursina Medina Utama.
Mursilah.2016. Penerapan Metode Pembelajaran Teka-teki Silang. Jurnal. (http://journal.stikipnurulhuda.ac.id) diakses 26 Mei 2018.
Said, Budimanjaya. 2015. 95 Strategi Mengajar. Jakarta : Kencana.
Zaini, Hisyam,dkk.2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "STRATEGI PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG"

Post a Comment